Rabu, 20 Agustus 2014

Definisi Bahan Pelajaran SD





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Dalam kegiatan belajar mengajar, sebenarnya berada pada kondisi yang baik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi guru walaupun dikatakan pengajar sebenarnya tidak langsung juga melakukan belajar. Peran guru dan peran siswa sangat berkaitan. Karena dalam pembelajaran siswa melaksanakan aktivitas belajar yang sangat bervariasi misalnya, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, mengamati guru dalam mendemonstrasikan, melakukan latihan, membongkar dan memasang kembali suatu bangunan, membaca, menulis, menggambar, mengejakan soal, mengkaji bahan cetak, dan sebagainya. Hal tersebut menghendaki peran guru yang lebih dari sekedar sebagai informatory atau penceramah saja. Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran.
            Meskipun saat ini telah dikenal sebagai era Teknologi Informatika yang maju dan berkembang pesat, tetapi sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal belum mampu sepenuhnya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Bahkan masih banyak sekolah dasar yang kesulitan menyediakan bahan pembelajaran, meskipun dalam bentuk alat peraga atau media yang paling sederhana. Sajian bahan pembelajaran di SD lebih terfokus pada pemanfaatan buku sumber dan papan tulis sebagai media sajinya. Perkembangan Teknologi Informatika, bukan berarti harus melupakan pemanfaatan berbagai bahan pembelajaran dalam bentuk lain meskipun sangat sederhana dan sangat murah. Bahan pembelajaran sekolah dasar dapat didesain dalam beberapa bentuk atau format yang bervariasi. Sesuai klasifikasi bahan pembelajaran pada Unit sebelumnya, yaitu bahan pembelajaran dengan format komponen lengkap dan tidak lengkap, maka bahan pembelajaran untuk sekolah dasar juga dapat diformat dengan dua format desain tersebut.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud bahan pembelajaran di SD?
2.    Apa saja bentuk bahan pembelajaran di SD?
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bahan Pembelajaran
       Menurut Sungkono dkk (2003:1), Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran. Dengan kata “didesain” dapat diketahui bahwa bahan pembelajaran juga dapat diwujudkan berupa media pembelajaran, alat peraga pembelajaran yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran, dan sumber belajar yang membantu guru dan siswa dalam pembelajaran.
       Bahan pembelajaran sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran sekolah dasar ( sesuai kurikulum SD ) yang “didesain” dalam bentuk bahan yang digunakan siswa dan guru dalam prosespembelajaran utnuk mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar. Ada dua bentuk bahan pembelajaran yaitu :
·         Bahan pembelajaran yang “didesain” lengkap, artinya bahan pembelajaran yang memuat semua komponen pembelajaran  secara utuh, meliputi : tujuan pembelajran atau kompotensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa, materi pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini adalah, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video pembvelajaran, pembelajaran bebasis computer, pembelajaran berbasis Web/internet.
·         Bahan pembelajaran yang “didesain” tidak lengkap, artinya bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk sumber balajar, media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran dengan berbagai alat peraga, belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru akan mengajarkan materi tentang pulau-pulau besar di Indonesia. Peta dapat diklarifikasikan sebagai bentuk desain bahan pembelajaran yang berisi materi tentang kepulauan Indonesia.


B.  Macam-Macam Bentuk Bahan Pelajaran Di SD
       Secara garis besar bentuk-bentuk bahan pelajaran ini akan diuraikan format bahan pembelajaran dalam bentuk: media sederhana, media grafis, media cetak, media audio, media video, dan media berbasis computer.
a)      Format Media Sederhana
            Sebelum media elektronik berkembang dengan pesat, pembelajaran di sekolah dasar khususnya lebih banyak mengandalkan kepiawaian guru dalam menginformasikan materi pelajaran secara lisan (ceramah). Agar penyampaian materi pelajaran lebih mudah dan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, guru sering memanfaatkan alat bantu pembelajaran yang sering disebut alat peraga khususnya alat bantu/peraga visual.
Alat peraga visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan (herbarium dan insektarium), dan benda-benda lainnya. Alat peraga ini merupakan kelompok bahan pembelajaran dengan format tak lengkap, karena hanya menampilkan desain visual belaka dan tidak dilengkapi dengan komponen pembelajaran yang lain. Akan tetapi bila di lingkungan sekitar tidak didapatkan alat peraga, maka guru berusaha mengembangkan alat peraga-alat peraga sederhana, asal dapat dan mampu membantu menjelaskan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Misalnya, obyek, specimen, mock up, model tiruan (globe, kerangka manusia), bak pasir, ritatoon (gambar cerita), rotatoon (gambar seri yang diputar), herbarium, insektarium, dan sebagainya. Alat-alat peraga tersebut nampaknya masih memungkinkan untuk dikembangkan sebagai bahan ajar di sekolah dasar, apalagi efektivitasnya masih tinggi dalam menanamkan konsep/materi pelajaran untuk siswa sekolah dasar.
            Kelebihan alat peraga sederhana diantaranya:
·      Mudah diperoleh di lingkungan sekolah
·      Lebih realistis sehingga mudah dipahami
·      Relatif murah, sehingga mampu dikembangkan oleh sekolah

b)     Format Media Grafis
            Media grafis adalah betuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan. Guru dapat menggambar berbagai bentuk benda yang tidak mungkin diperoleh benda aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat menggambar binatang buas yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru dapat menggambar benda planet seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di langit, dan guru dapat menggambar benda-benda lain yang cocok dengan materi yang diajarkan.
Pada perkembangan alat peraga grafis dalam pembelajaran, sering guru membuat media grafis dengan menggambar di papan tulis, di kertas dan di kain. Selanjutnya gambar guru dapat dituang dalam kertas transparansi yang dapat ditayangkan melalui perangkat tayang yang disebut Overhead Projector (OHP). Di sebagian sekolah dasar alat penampil OHP memang masih langka atau justru belum dimiliki. Akan tetapi hal ini tidak dapat sebagai alasan untuk tidak mengembangkan media grafis dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Beberapa media pembelajaran yang termasuk kelompok media grafis adalah sebagai berikut: Gambar/foto, Sketsa, Diagram, Bagan/Chart, Grafik, Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan Flanel, Papan Buletin. Kelebihan media grafis tidak ubahnya media sederhana, yaitu mudah dibuat sendiri oleh guru, bahan mudah diperoleh disekitar sekolah, murah harganya dan terjangkau oleh sekolah, dsb.
Kelebihan (+) :
·         Sifatnya kongkrit ( Gambar/ foto lebih realisis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal)
·         Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
·         Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah pahaman
·         Harganya murah dan gampang untukdibuat
Kekurangan (-) :
·         Foto hanya menekankan indera mata
·         Gambar foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
·         Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar
·         Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga sulit untuk dimengerti
·         Yang dapat membaca diagram adalah orang-orang yang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan



c)      Format Bahan Pembelajaran Cetak
 Bahan pembelajaran dapat juga didesain dengan format media cetak. Bahan pembelajaran dengan format ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed material). Hal ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi cetak mencetak. Informasi yang semula hanya ditulis tangan pada daun lontar, kayu dan kertas, pada perkembangan teknologi cetak mencetak maka informasi disampaikan dalam bentuk cetak mesin. Beberapa contoh media cetak ini antara lain surat kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks, dan sebagainya.
Pada perkembangan di bidang pendidikan dan pembelajaran, media cetak ini dimanfaatkan untuk pengembangan bahan pembelajaran di sekolah, yang semula menggunakan proses ketik manual (menggunakan mesin ketik) pada kertas sheet dan dicetak menggunakan mesin cetak manual. Dengan perkembangan teknologi komputer sekarang cetak-mencetak media pembelajaran dilakukan dan diproses dengan menggunakan komputer dan printer hitam putih atau berwarna (blackwhite/colour). Bahan pembelajaran dengan format media cetak yang sekarang dikembangkan di sekolah-sekolah antara lain, buku pelajaran, modul pembelajaran, hand out, LKS (lembar kerja siswa), majalah sekolah, dan sebagainya.
            Kelebihan bahan pembelajaran cetak antara lain:
·      Dapat untuk pembelajaran mandiri,
·      Dapat melengkapi kegiatan pembelajaran dengan berbagai sumber bahan cetak,
·      bahan cetak lebih ekonomis, bila memuat banyak gambar, chart, peta, diagram atau gambar lain, dibanding dengan menyiapkan slide, film strip atau film.

d)     Format Bahan Pembelajaran Audio
 Berbeda dengan media grafis dan cetak, media audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol atau lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, piringan hitam, laboratorium bahasa, CD audio pembelajaran.
Untuk pembelajaran di sekolah dasar media audio yang mungkin dapat dikembangkan adalah dengan media rekam audio atau program kaset audio. Program kaset audio yaitu suatu program instruksional yang direkam pada pita kaset audio yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder. Kaset audio banyak digunakan baik untuk program berdiri sendiri maupun untuk mengiringi gambar-gambar proyeksi seperti gambar, foto, slide, film strip dan bahan cetak. Kaset audio dapat juga dipakai untuk belajar klasikal, kelompok dan perorangan seperti di laboratorium bahasa. Media ini dapat menjadi bahan pembelajaran yang berdaya guna karena harganya relatif murah, pembuatannya cukup sederhana dan dapat didengarkan di kelas, di ruang perpustakaan, di rumah, di halaman dan di perjalanan.
Secara garis besar kelebihan media audio khususnya program kaset audio adalah:
·      Dapat mengembangkan daya imajinasi siswa
·      Dapat merangsang partisipasi aktif siswa dalam belajar
·      Dapat mengerjakan dan menyampaikan materi yang tidak dapat disampaikan guru
·      Khusus radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu karena dayam jangkaunya luas
·      Khusus media rekaman dapat diputar berulang, dan dapat dihapus dan diisi ulang
·      Khusus laboratorium bahasa dapat digunakan belajar dan melatih siswa untuk mendengar dan bicara dalam bahasa asing.
Kelemahan (-) :
·         Sifat komunikasinya hanya satu arah, (one way comunication)
·         Biasanya siaran di sentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
·         Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio kedalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menylitkan.
·         Daya jangkauannya terbatas, jika radio sekali di siarkan dapat menyiarkan pendengar yang massal tempat-tempat berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program yang disajikan saja
·         Dari segi biaya penyedianya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

 Agar mendapat program audio yang baik dan berkualitas, maka dalam pengembangan media audio sebaiknya dengan persiapan yang matang. Persiapan utama dalam pembuatan program audio adalah penyiapan naskah audio yang baik, dan persiapan perekaman secara matang.



e)      Format Bahan Pembelajaran Video
 Media video hanyalah salah satu dari jenis media audio-visual. Media-media seperti film, televisi, slide suara, permainan simulasi dan sebagainya adalah termasuk kelompok media audio-visual. Video pembelajaran sebagai media audio-visual menampilkan pesan gerak. Pesan yang ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.
            Kelebihan media video pembelajaran adalah:
·      Dapat menarik perhatian untuk periode yang singkat
·      Menyajikan informasi dari para ahli/spesialis
·      Informasi dapat dipersiapkan secara matang melalui proses produksi
·      Rekaman dapat diputar berulang-ulang
·      Bisa menyajikan materi/objek secara dekat dan bergerak meskipun objek adalah sesuatu yang berbahaya bagi siswa
·      Peyajian dapat diatur, misalnya suara bisa dibesar atau dikecilkan, tayangan bisa dihentikan dan dilanjutkan sesuai kebutuhan, dst.
Kekurangan (-) :
·         Perhatian penonton sulit di kuasai, partisipasi mereka jarang di praktikkan
·         Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain
·         Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang di sajikan secara sempurna
·         Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks

f)       Format Bahan Pembelajaran berbasis Komputer
 Perkembangan teknologi informatika telah menghasilkan peralatan canggih yang disebut komputer. Komputer banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, sampai-sampai manusia bisa menjangkau ruang angkasa, melalui jasa komputer. Bidang kedokteran dan bidang-bidang lain telah banyak menggunakan komputer. Bagi pembelajaran komputer dapat juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran.
Program Microsoft Word dalam komputer dapat untuk mengembangkan bahan
belajar dalam bentuk cetak dengan variasinya, misalnya mengembangkan program transparansi dengan teknik tulis dan gambar lewat komputer yang dicetak dalam kertas transparansi.
Program Power point dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi yang menarik, apalagi dilengkapi dengan sajian warna, gambar dan animasi gerak. Program ini juga dapat dicetak dalam bentuk transparansi. Masih banyak program komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan program belajar di sekolah dasar.

BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
            Teori belajar yang dianut guru dalam implementasi proses belajar akan mempengaruhi bahan yang dipelajari, proses yang dilaksanakan dan hasil yang diinginkan. Proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi belajar yang digunakan dalam belajar. Prses pembelajaran yang dituntut kurikulum saat ini adalah proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan seluruh aktifitas siswa berdasarkan potensi yang dimilikinya.
            Untuk menunjang proses pembelajaran, bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan pembelajaran. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga memungkinkan siswa untuk belajar. Bentuk bahan ajar yang digunakan bahan ajar cetak, Audio Visual, multimedia, audio dan visual

B.     SARAN
            Guru harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa serta guru harus selalu mempertimbangkan berapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.







Daftar Pustaka

Siddiq, Djauhar.M dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar