PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kegiatan belajar mengajar, sebenarnya berada pada kondisi yang baik, sebab
secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing pihak berada dalam suasana
belajar. Jadi guru walaupun dikatakan pengajar sebenarnya tidak langsung juga
melakukan belajar. Peran guru dan peran siswa sangat berkaitan. Karena dalam
pembelajaran siswa melaksanakan aktivitas belajar yang sangat bervariasi
misalnya, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, mengamati guru dalam
mendemonstrasikan, melakukan latihan, membongkar dan memasang kembali suatu
bangunan, membaca, menulis, menggambar, mengejakan soal, mengkaji bahan cetak,
dan sebagainya. Hal tersebut menghendaki peran guru yang lebih dari sekedar
sebagai informatory atau penceramah saja. Guru dalam menjalankan proses
pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini
akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran.
Meskipun
saat ini telah dikenal sebagai era Teknologi Informatika yang maju dan
berkembang pesat, tetapi sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal belum
mampu sepenuhnya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Bahkan
masih banyak sekolah dasar yang kesulitan menyediakan bahan pembelajaran,
meskipun dalam bentuk alat peraga atau media yang paling sederhana. Sajian
bahan pembelajaran di SD lebih terfokus pada pemanfaatan buku sumber dan papan
tulis sebagai media sajinya. Perkembangan Teknologi Informatika, bukan berarti
harus melupakan pemanfaatan berbagai bahan pembelajaran dalam bentuk lain
meskipun sangat sederhana dan sangat murah. Bahan pembelajaran sekolah dasar
dapat didesain dalam beberapa bentuk atau format yang bervariasi. Sesuai
klasifikasi bahan pembelajaran pada Unit sebelumnya, yaitu bahan pembelajaran
dengan format komponen lengkap dan tidak lengkap, maka bahan pembelajaran untuk
sekolah dasar juga dapat diformat dengan dua format desain tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud
bahan pembelajaran di SD?
2. Apa saja bentuk
bahan pembelajaran di SD?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bahan Pembelajaran
Menurut Sungkono dkk (2003:1), Bahan
Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran
yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan pembelajaran
memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran. Dengan kata “didesain” dapat
diketahui bahwa bahan pembelajaran juga dapat diwujudkan berupa media
pembelajaran, alat peraga pembelajaran yang dapat digunakan untuk belajar siswa
dalam proses pembelajaran, dan sumber belajar yang membantu guru dan siswa
dalam pembelajaran.
Bahan
pembelajaran sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau
isi pembelajaran sekolah dasar ( sesuai kurikulum SD ) yang “didesain” dalam
bentuk bahan yang digunakan siswa dan guru dalam prosespembelajaran utnuk
mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar. Ada dua bentuk bahan
pembelajaran yaitu :
·
Bahan pembelajaran yang
“didesain” lengkap, artinya bahan pembelajaran yang memuat semua komponen
pembelajaran secara utuh, meliputi :
tujuan pembelajran atau kompotensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang
harus dilakukan siswa, materi pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan
tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini
adalah, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video pembvelajaran,
pembelajaran bebasis computer, pembelajaran berbasis Web/internet.
·
Bahan pembelajaran yang
“didesain” tidak lengkap, artinya bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk
sumber balajar, media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat
bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh kelompok
bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran dengan berbagai alat peraga,
belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model
kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru akan mengajarkan materi
tentang pulau-pulau besar di Indonesia. Peta dapat diklarifikasikan sebagai
bentuk desain bahan pembelajaran yang berisi materi tentang kepulauan
Indonesia.
B.
Macam-Macam Bentuk Bahan Pelajaran Di SD
Secara
garis besar bentuk-bentuk bahan pelajaran ini akan diuraikan format bahan
pembelajaran dalam bentuk: media sederhana, media grafis, media cetak, media
audio, media video, dan media berbasis computer.
a) Format
Media Sederhana
Sebelum
media elektronik berkembang dengan pesat, pembelajaran di sekolah dasar
khususnya lebih banyak mengandalkan kepiawaian guru dalam menginformasikan
materi pelajaran secara lisan (ceramah). Agar penyampaian materi pelajaran lebih
mudah dan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, guru sering
memanfaatkan alat bantu pembelajaran yang sering disebut alat peraga khususnya
alat bantu/peraga visual.
Alat
peraga visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang
relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya,
batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan (herbarium dan insektarium),
dan benda-benda lainnya. Alat peraga ini merupakan kelompok bahan pembelajaran
dengan format tak lengkap, karena hanya menampilkan desain visual belaka dan
tidak dilengkapi dengan komponen pembelajaran yang lain. Akan tetapi bila di
lingkungan sekitar tidak didapatkan alat peraga, maka guru berusaha
mengembangkan alat peraga-alat peraga sederhana, asal dapat dan mampu membantu
menjelaskan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Misalnya, obyek, specimen,
mock up, model tiruan (globe, kerangka manusia), bak pasir, ritatoon
(gambar cerita), rotatoon (gambar seri yang diputar), herbarium, insektarium,
dan sebagainya. Alat-alat peraga tersebut nampaknya masih memungkinkan untuk
dikembangkan sebagai bahan ajar di sekolah dasar, apalagi efektivitasnya masih
tinggi dalam menanamkan konsep/materi pelajaran untuk siswa sekolah dasar.
Kelebihan
alat peraga sederhana diantaranya:
· Mudah
diperoleh di lingkungan sekolah
· Lebih
realistis sehingga mudah dipahami
·
Relatif murah, sehingga
mampu dikembangkan oleh sekolah
b)
Format Media Grafis
Media
grafis adalah betuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan
tulisan hasil gambar dan tulisan tangan. Guru dapat menggambar berbagai bentuk
benda yang tidak mungkin diperoleh benda aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat
menggambar binatang buas yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru
dapat menggambar benda planet seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di
langit, dan guru dapat menggambar benda-benda lain yang cocok dengan materi
yang diajarkan.
Pada
perkembangan alat peraga grafis dalam pembelajaran, sering guru membuat media grafis
dengan menggambar di papan tulis, di kertas dan di kain. Selanjutnya gambar
guru dapat dituang dalam kertas transparansi yang dapat ditayangkan melalui
perangkat tayang yang disebut Overhead Projector (OHP). Di sebagian sekolah
dasar alat penampil OHP memang masih langka atau justru belum dimiliki. Akan
tetapi hal ini tidak dapat sebagai alasan untuk tidak mengembangkan media
grafis dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Beberapa
media pembelajaran yang termasuk kelompok media grafis adalah sebagai berikut:
Gambar/foto, Sketsa, Diagram, Bagan/Chart, Grafik, Kartun, Poster, Peta dan
Globe, Papan Flanel, Papan Buletin. Kelebihan media grafis tidak ubahnya media
sederhana, yaitu mudah dibuat sendiri oleh guru, bahan mudah diperoleh disekitar
sekolah, murah harganya dan terjangkau oleh sekolah, dsb.
Kelebihan (+) :
·
Sifatnya kongkrit ( Gambar/ foto
lebih realisis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal)
·
Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu
·
Dapat memperjelas suatu masalah
dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan
membetulkan kesalah pahaman
·
Harganya murah dan gampang
untukdibuat
Kekurangan
(-) :
·
Foto hanya menekankan indera mata
·
Gambar foto yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
·
Ukurannya sangat terbatas untuk
ukuran besar
·
Diagram bersifat simbolis dan
abstrak sehingga sulit untuk dimengerti
·
Yang dapat membaca diagram adalah
orang-orang yang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan
c) Format
Bahan Pembelajaran Cetak
Bahan pembelajaran
dapat juga didesain dengan format media cetak. Bahan pembelajaran dengan format
ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed
material). Hal ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi cetak
mencetak. Informasi yang semula hanya ditulis tangan pada daun lontar, kayu dan
kertas, pada perkembangan teknologi cetak mencetak maka informasi disampaikan
dalam bentuk cetak mesin. Beberapa contoh media cetak ini antara lain surat
kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks, dan sebagainya.
Pada
perkembangan di bidang pendidikan dan pembelajaran, media cetak ini dimanfaatkan
untuk pengembangan bahan pembelajaran di sekolah, yang semula menggunakan
proses ketik manual (menggunakan mesin ketik) pada kertas sheet dan dicetak
menggunakan mesin cetak manual. Dengan perkembangan teknologi komputer sekarang
cetak-mencetak media pembelajaran dilakukan dan diproses dengan menggunakan
komputer dan printer hitam putih atau berwarna (blackwhite/colour). Bahan
pembelajaran dengan format media cetak yang sekarang dikembangkan di
sekolah-sekolah antara lain, buku pelajaran, modul pembelajaran, hand out, LKS
(lembar kerja siswa), majalah sekolah, dan sebagainya.
Kelebihan
bahan pembelajaran cetak antara lain:
·
Dapat
untuk pembelajaran mandiri,
·
Dapat
melengkapi kegiatan pembelajaran dengan berbagai sumber bahan cetak,
·
bahan cetak lebih
ekonomis, bila memuat banyak gambar, chart, peta, diagram atau gambar
lain, dibanding dengan menyiapkan slide, film strip atau film.
d) Format
Bahan Pembelajaran Audio
Berbeda dengan media
grafis dan cetak, media audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol atau lambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media
yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, piringan
hitam, laboratorium bahasa, CD audio pembelajaran.
Untuk
pembelajaran di sekolah dasar media audio yang mungkin dapat dikembangkan adalah
dengan media rekam audio atau program kaset audio. Program kaset audio yaitu
suatu program instruksional yang direkam pada pita kaset audio yang dapat
didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder.
Kaset audio banyak digunakan baik untuk program berdiri sendiri maupun untuk
mengiringi gambar-gambar proyeksi seperti gambar, foto, slide, film strip dan
bahan cetak. Kaset audio dapat juga dipakai untuk belajar klasikal, kelompok
dan perorangan seperti di laboratorium bahasa. Media ini dapat menjadi bahan
pembelajaran yang berdaya guna karena harganya relatif murah, pembuatannya
cukup sederhana dan dapat didengarkan di kelas, di ruang perpustakaan, di
rumah, di halaman dan di perjalanan.
Secara
garis besar kelebihan media audio khususnya program kaset audio adalah:
·
Dapat
mengembangkan daya imajinasi siswa
·
Dapat
merangsang partisipasi aktif siswa dalam belajar
·
Dapat
mengerjakan dan menyampaikan materi yang tidak dapat disampaikan guru
·
Khusus
radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu karena dayam jangkaunya luas
·
Khusus
media rekaman dapat diputar berulang, dan dapat dihapus dan diisi ulang
·
Khusus
laboratorium bahasa dapat digunakan belajar dan melatih siswa untuk mendengar dan bicara
dalam bahasa asing.
Kelemahan
(-) :
·
Sifat komunikasinya hanya satu arah,
(one way comunication)
·
Biasanya siaran di sentralisasikan
sehingga guru tak dapat mengontrolnya
·
Penjadwalan pelajaran dan siaran
sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio kedalam kegiatan belajar
mengajar di kelas sering kali menylitkan.
·
Daya jangkauannya terbatas, jika
radio sekali di siarkan dapat menyiarkan pendengar yang massal tempat-tempat
berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program yang disajikan saja
·
Dari segi biaya penyedianya bila
untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
Agar mendapat program audio yang baik dan
berkualitas, maka dalam pengembangan media audio sebaiknya dengan persiapan
yang matang. Persiapan utama dalam pembuatan program audio adalah penyiapan
naskah audio yang baik, dan persiapan perekaman secara matang.
e) Format
Bahan Pembelajaran Video
Media video hanyalah
salah satu dari jenis media audio-visual. Media-media seperti film, televisi,
slide suara, permainan simulasi dan sebagainya adalah termasuk kelompok media
audio-visual. Video pembelajaran sebagai media audio-visual menampilkan pesan
gerak. Pesan yang ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti kejadian/peristiwa,
dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif
maupun instruksional.
Kelebihan
media video pembelajaran adalah:
· Dapat
menarik perhatian untuk periode yang singkat
· Menyajikan informasi
dari para ahli/spesialis
· Informasi dapat
dipersiapkan secara matang melalui proses produksi
· Rekaman dapat diputar
berulang-ulang
·
Bisa
menyajikan materi/objek secara dekat dan bergerak meskipun objek adalah sesuatu yang
berbahaya bagi siswa
·
Peyajian
dapat diatur, misalnya suara bisa dibesar atau dikecilkan, tayangan bisa dihentikan dan
dilanjutkan sesuai kebutuhan, dst.
Kekurangan
(-) :
·
Perhatian penonton sulit di kuasai,
partisipasi mereka jarang di praktikkan
·
Sifat komunikasinya bersifat satu
arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain
·
Kurang mampu menampilkan detail dari
objek yang di sajikan secara sempurna
·
Memerlukan peralatan yang mahal dan
kompleks
f) Format
Bahan Pembelajaran berbasis Komputer
Perkembangan teknologi
informatika telah menghasilkan peralatan canggih yang disebut komputer.
Komputer banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, sampai-sampai
manusia bisa menjangkau ruang angkasa, melalui jasa komputer. Bidang kedokteran
dan bidang-bidang lain telah banyak menggunakan komputer. Bagi pembelajaran
komputer dapat juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program
pembelajaran.
Program
Microsoft Word dalam komputer dapat untuk mengembangkan bahan
belajar
dalam bentuk cetak dengan variasinya, misalnya mengembangkan program transparansi
dengan teknik tulis dan gambar lewat komputer yang dicetak dalam kertas
transparansi.
Program Power point dapat digunakan
untuk membuat bahan presentasi yang menarik, apalagi dilengkapi dengan sajian
warna, gambar dan animasi gerak. Program ini juga dapat dicetak dalam bentuk
transparansi. Masih banyak program komputer yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan program belajar di sekolah dasar.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Teori
belajar yang dianut guru dalam implementasi proses belajar akan mempengaruhi
bahan yang dipelajari, proses yang dilaksanakan dan hasil yang diinginkan.
Proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi belajar yang
digunakan dalam belajar. Prses pembelajaran yang dituntut kurikulum saat ini
adalah proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan seluruh aktifitas siswa
berdasarkan potensi yang dimilikinya.
Untuk
menunjang proses pembelajaran, bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks
yang diperlukan guru untuk perencanaan pembelajaran. Bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak
sehingga memungkinkan siswa untuk belajar. Bentuk bahan ajar yang digunakan
bahan ajar cetak, Audio Visual, multimedia, audio dan visual
B.
SARAN
Guru
harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa
serta guru harus selalu mempertimbangkan berapa banyak dari yang diajarkan itu
masih diingat kelak oleh subjek belajar.
Daftar Pustaka
Siddiq,
Djauhar.M dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar