Nama :
MUIN ARIFAH Rombel :
NIM :
1401410203 Mata
Kuliah : Pendidikan
Multikultural
No.
Absen : Dosen pengampu :
Pertanyaan : Apakah pendidikan multikultural itu?
Jawaban :
Menurut Paul Gorski Pendidikan
multikultural merupakan pendekatan progresif untuk mengubah pendidikan secara
holistik dengan mengkritik dan memusatkan perhatian pada kelemahan, kegagalan,
dan praktek diskriminatif di dalam pendidikan akhir-akhir ini.
Pendidikan multikultural merupakan
pendekatan yang didasarkan pada keyakinan bahwa budaya merupakan salah satu
kekuatan yang dapat menjelaskan perilaku manusia. Pendidikan multikultural merupakan jembatan
untuk mencapai kehidupan bersama dari umat manusia di dalam era globalisasi
yang penuh tantangan baru. Pertemuan antarbudaya bisa berpotensi memberi
manfaat tetapi sekaligus menimbulkan salah paham. Itulah rasional yang
menunjukkan arti pentingnya keberadaan Pendidikan Multikultural.
Pendidikan multikultural merupakan suatu
proses pendidikan terus-menerus terhadap semua siswa tentang kehidupan yang
dipercaya, diakui, dan dianggap penting dari kearagaman budaya dalam membentuk
gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi masyarakat. Pendidikan multikultural
bisa muncul berbentuk bidang studi, program, dan praktek yang direncanakan
lembaga pendidikan untuk merespon tuntutan, kebutuhan dan aspirasi berbagai
kelompok.
Pendidikan multikultural merupakan ide,
gerakan pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengubah
struktur lembaga pendidikan supaya siswa baik pria maupun wanita, siswa
berkebutuhan khusus, dan siswa yang merupakan anggota dari kelompok ras, etnis,
dan kultur yang bermacam- macam itu akan memiliki kesempatan yang sama untuk
mencapai prestasi akademis di sekolah.
Berdasarkan kondisi masyarakat Indonesia
yang multikultural, maka untuk membentuk negara Indonesia yang kokoh perlu
mengembangkan jenis pendidikan yang cocok untuk bangsa yang multikultural.
Jenis pendidikan yang cocok untuk bangsa yang multikultur ini adalah Pendidikan
Multikultural.
Pendidikan multikultural menjadi dasar dalam
mengubah struktur lembaga pendidikan supaya siswa dengan karakteristik
budayanya masing-masing memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan
potensinya secara penuh dan dapat mempengaruhi perubahan sosial.
Pendidikan multikultural berkaitan
dengan ide bahwa semua siswa tanpa memandang karakteristik budayanya itu
seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah. Pendidikan
multikultural berkaitan dengan ide bahwa semua siswa tanpa memandang
karakteristik budayanya itu seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk
belajar di sekolah. Pendidikan multikultural berkaitan dengan ide bahwa semua
siswa tanpa memandang karakteristik budayanya itu seharusnya memiliki
kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah. Dari adanya pendidikan
multicultural, hal tersebut akan mengajarkan kepada siswa bagaimana bersikap
dan berperilaku yang benar dengan masyarakat yang memiliki budaya dan latar
belakang yang berbeda.
Pertanyaan : Mengapa harus pendidikan multikultural?
Jawaban :
Ada beberapa alasan pentingnya Pendidikan
multikultural adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat
Indonesia terdiri dari masyarakat multikultur yang mencakup berbagai macam
perspektif budaya yang berbeda.
Pendidikan
multikultural dapat menjadi elemen yang kuat dalam kurikulum Indonesia untuk
mengembangkan kompetensi dan ketrampilan hidup (life skills). Jadi sangat
relevanlah bagi sekolah di Indonesia untuk menerapkan Pendidikan Multikultural.
Pendidikan multikultural dapat melatih siswa untuk menghormati dan toleransi
terhadap semua kebudayaan.
2. Huntington
meramalkan bahwa pertentangan manusia yang akan datang merupakan pertentangan
budaya.
Maka
dari itu, kita perlu meneliti kekuatan yang tersimpan di dalam budaya masing-masing
kelompok manusia agar dapat dimanfaatkan bagi kebaikan bersama. Pendidikan
multikultural dipersepsikan sebagai suatu jembatan untuk mencapai kehidupan
bersama dari umat manusia di dalam era globalisasi yang penuh tantangan baru.
3. Keanggotaan
kelompok etnis tidak menjamin pengetahuan diri atau pemilikan pengetahuan
tentang kelompok itu.
Orang
yang berasal dari Jawa tidak otomatis mengetahui budaya Jawa. Maka, pengetahuan
melalui Pendidikan multikultural tentang pluralisme budaya merupakan dasar yang
diperlukan untuk menghormati, mengapresiasi, menilai dan memperingati
keragaman, baik lokal, nasional dan internasional.
4. Pendidikan
multikultural berkontribusi pada perkembangan pribadi siswa.
Hal
ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang diri yang pada akhirnya
berkontribusi terhadap keseluruhan prestasi intelektual, akademis, dan sosial
siswa.
Adanya
hubungan timbal balik antara konsep diri, prestasi akademis, identitas
individu, etnis dan budaya. Pendidikan
multikultural menciptakan kondisi kesiapan psikososial dalam diri individu dan
lingkungan belajar yang memiliki efek positif pada upaya dan penguasaan tugas
akademis.
5. Penting
sekali bagi siswa untuk mempelajari bagaimana berinteraksi dengan dan memahami
orang yang secara etnis, ras, dan kultural berbeda dari dirinya.
Pendidikan
multikultural mengajari generasi muda untuk menghargai dan menerima keragaman
budaya dan etnis, menyadarkan bahwa perbedaan budaya tidak sama dengan kekurangan
atau rendah diri, dan untuk mengakui bahwa keragaman merupakan bagian integral
dari kondisi manusia.
Pendidikan
multikultural dapat membantu siswa mempelajari bagaimana memahami perbedaan
budaya tanpa membuat pertimbangan nilai yang semena-mena tentang nilai intrinsiknya.
Budaya merupakan salah satu kekuatan yang dapat menjelaskan perilaku
manusia. Budaya memiliki peranan yang
sangat besar di dalam menentukan arah perilaku manusia yang positif dan
negatif. Oleh sebab itu kita perlu meneliti kekuatan yang tersimpan di dalam budaya
manusi demi kebaikan bersama.
Pendidikan
multikultural dapat meredakan ketegangan ini dengan mengajarkan ketrampilan
dalam komunikasi lintas budaya, hubungan antar pribadi, pengambilan perspektif,
analisis kontekstual, pemahaman sudut pandang dan kerangka berpikir alternatif,
dan menganalisa bagaimana kondisi budaya mempengaruhi nilai, sikap, harapan,
dan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar