Selasa, 25 Februari 2014

REFLEKSI DIRI 1



REFLEKSI DIRI

Nama              : Herwiyanti
NIM                : 1401410227
Jurusan          : PGSD

Kegiatan PPL 1 di SDN Karangayu 02 dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai dengan 20 Agustus 2013. Pada kegiatan PPL 1, mahasiswa bertugas mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya tentang sekolah tempat latihan melalui kegiatan observasi dan orientasi, adapun hasil refleksi diri praktikan dalam kegiatan PPL 1 dapat dijabarkan dengan rincian sebagai berikut:
1.      Kekuatan dan Kelemahan dalam Pembelajaran
Kekuatan SDN Karangayu 02 adalah memiliki siswa sebanyak kurang lebih 600 yang dibagi ke dalam 18 kelas dengan masing-masing jenjang terdiri dari tiga kelas. Kekuatan pembelajaran di SDN Karangayu 02 terletak pada kualitas guru yang memiliki kemampuan manajemen kelas yang baik. Guru mampu mengkondisikan siswa untuk memperhatikan penjelasan guru melalui berbagai teknik khusus. Guru menggunakan pendekatan individu dengan memberikan bimbingan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan akan suatu materi. Selain itu, guru juga sudah mulai melengkapi berbagai perangkat pembelajaran seperti menyiapkan RPP dan media sebelum mengajar. Namun dari berbagai kekuatan tersebut masih ada beberapa kelemahan yang perlu untuk diperhatikan. Khususnya untuk kelas I dan II, orangtua masih sering ikut menunggui siswa di depan pintu kelas. Hal tersebut secara tidak langsung dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa akan terkesan manja dan kurang mandiri karena orangtua selalu membayangi kegiatan siswa di dalam kelas. Penggunaan media memang sudah digunakan. Namun, pengembangan media pembelajaran yang lebih inovatif dapat dilakukan oleh guru untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

2.      Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Karangayu 02, secara keseluruhan sudah baik. Sarana dan prasarana SDN Karangayu 02 meliputi ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang UKS, ruang serbaguna, ruang komputer, perpustakaan, ruang olahraga, kamar mandi guru, kamar mandi siswa, kantin, dan mushola. SDN Karangayu 02 telah memiliki berbagai perangkat peralatan olahraga seperti bolasepak, bola volley, bola basket, simpai, dan tiang ukur. Peralatan pembelajaran lain yang dimiliki sekolah adalah torso, globe, peta, atlas, bangun datar, bangun ruang, serta berbagai gambar yang digunakan oleh guru sebagai alat peraga.
3.      Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru-guru dan guru pamong di SDN Karangayu 02 tidak perlu diragukan lagi, hampir sebagian besar guru di SDN Karangayu 02 sudah golongan IVA, sedangkan guru-guru lain ada yang sedang proses menyelesaikan studi kuliah S1 jenjang pendidikan guru SD. Dalam hal ini, guru pamong saya adalah bapak Ibnu Anwar. Beliau yang merupakan wali kelas VA adalah seorang guru yang tegas, ramah dan berwibawa saat mengajar. Saat di kelas, siswa kelas VA sangat senang diajar pak Ibnu, materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa, sesekali pak Ibnu bercanda dan tersenyum dengan siswa agar mereka tidak jenuh, hal ini yang menandakan bahwa pak Ibnumerupakan guru yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan dosen pembimbing saya adalah ibu Nugraheti. Beliau adalah dosen PGSD yang sangat berkualitas. Beliau adalah dosen Bahasa Indonesia di jurusan PGSD.

4.      Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Dari hasil observasi dan orientasi di SDN Karangayu 02, sekolah ini sudah memiliki kualitas yang baik, manajemen sekolah sudah terlaksana. Untuk prestasi, SDN Karangayu 02 juga memiliki banyak prestasi yang ditandai dengan banyaknya jumlah piala yang terpajang di ruang kepala sekolah. Untuk pembelajarannya, guru-guru sudah mengacu pada standar isi, standar proses serta kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Guru kelas 1 sampai kelas III sudah menggunakan pendekatan tematik, sedangkan kelas IV sampai VI mengajarkan mata pelajaran secara tepisah (fragmanted). Secara kualitas, pembelajaran sudah berjalan dengan baik, guru-guru juga sudah menggunakan media dan alat peraga untuk mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. Guru telah menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan media sebelum mengajar. Media yang dipergunakan guru memang belum menggunakan teknologi modern seperti LCD. Namun dari media sederhana yang dipergunakan sudah cukup sesuai mengingat keefektifan media terhadap kesesuaian peserta didik itu lebih penting daripada penggunaan teknologi modern tapi tidak sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran muatan lokal yang dikembangkan di SDN Karangayu 02 terdiri dari mulok provinsi (Bahasa Jawa), mulok kota Semarang (KPDL), serta mulok sekolah (Bahasa Inggris).

5.      Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum praktikan melakukan kegiatan PPL di SDN Karangayu 02, praktikan telah dibekali materi tentang 4 keterampilan guru yang meliputi paedagogik, professional, personal dan sosial, kemudian melakukan kegiatan Microteaching, serta mengikuti pembekalan PPL di Universitas Negeri Semarang. Oleh karena itu, praktikan sudah memiliki cukup bekal untuk melaksanakan kegiatan PPL di SDN Karangayu 02 serta berusaha sebaik-baiknya untuk melaksanakan tugas di sekolah tempat latihan dan melakukan bimbingan dengan guru pamong, dosen pamong, koordinator guru pamong, dan koordinator dosen agar mendapatkan bekal dan pengalaman yang lebih banyak sebelum benar-benar terjun sebagai guru SD. Namun perlu diketahui juga, dalam kenyataanya praktik di lapangan tidak semudah teori yang diajarkan, jadi sebagai mahasiswa PPL saya masih sangat membutuhkan bimbingan dari guru yang sudah berpengalaman.


6.       Nilai Tambah yang di peroleh mahasiswa setelah elaksanakan PPL 1
Setelah melakukan kegiatan PPL 1 di SDN Karangayu 02, saya memperoleh nilai tambahan berupa pengetahuan tentang manajemen sekolah terkait dengan adanya administrasi sekolah, administrasi guru, komite sekolah, pengelolaan dana, kegiatan intra dan ektrakurikuler, kurikulum yang ada di sekolah, peraturan tata tertib di sekolah, bagaimana cara bersosialisasi yang baik dengan kepala sekolah, para guru, karyawan sekolah, orangtua siswa dan semua siswa. Selain itu, praktikan juga mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana pengelolaan kelas yang baik, melatih kedisiplinan anak, cara mengajar materi yang baik serta bagaimana mengatur waktu pembelajaran dan waktu kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan pada RPP.
7.      Saran Pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Secara keseluruhan, situasi dan kondisi SDN Karangayu 02 sudah baik, namun ada beberapa saran yang akan saya sampaikan yaitu: Untuk orangtua siswa kelas I dan II sebaiknya tidak menengok ke kelas putra putri mereka saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung agar anak lebih konsentrasi saat belajar dan tidak mengganggu proses KBM di kelas, sebaiknya, diadakan penambahan ruang untuk siswa kelas II karena siswa kelas II menggunakan kelas bergantian dengan siswa kelas I. Sedangkan bagi Universitas Negeri Semarang, hendaknya dalam proses survey penentuan sekolah lokasi PPL dapat dilakukan lebih teliti lagi. Hal ini dikarenakan sekolah tempat saya PPL (SDN Karangayu 02) memiliki 18 kelas (tiga kelas paralel setiap jenjangnya), namun mahasiswa PGSD yang ditempatkan di sekolah tersebut hanya enam orang. Mahasiswa yang ditempatkan di SDN Karangayu 02 merasa kesulitan dalam membagi tugas secara adil. Demikian refleksi diri yang dapat saya berikan setelah saya mengikuti kegiatan PPL 1 di SDN Karangayu 02. Apabila ada kata yang kurang berkenan, praktikan mohon maaf.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar