REFLEKSI DIRI
Nama : Herwiyanti
NIM : 1401410227
Jurusan : PGSD
Kegiatan PPL 1 di SDN Karangayu
02 dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai dengan 20 Agustus 2013. Pada
kegiatan PPL 1, mahasiswa bertugas mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya
tentang sekolah tempat latihan melalui kegiatan observasi dan orientasi, adapun
hasil refleksi diri praktikan dalam kegiatan PPL 1 dapat dijabarkan dengan
rincian sebagai berikut:
1. Kekuatan
dan Kelemahan dalam Pembelajaran
Kekuatan SDN Karangayu 02 adalah
memiliki siswa sebanyak kurang lebih 600 yang dibagi ke dalam 18 kelas dengan
masing-masing jenjang terdiri dari tiga kelas. Kekuatan pembelajaran di SDN
Karangayu 02 terletak pada kualitas guru yang memiliki kemampuan manajemen
kelas yang baik. Guru mampu mengkondisikan siswa untuk memperhatikan penjelasan
guru melalui berbagai teknik khusus. Guru menggunakan pendekatan individu
dengan memberikan bimbingan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan akan
suatu materi. Selain itu, guru juga sudah mulai melengkapi berbagai perangkat
pembelajaran seperti menyiapkan RPP dan media sebelum mengajar. Namun dari
berbagai kekuatan tersebut masih ada beberapa kelemahan yang perlu untuk
diperhatikan. Khususnya untuk kelas I dan II, orangtua masih sering ikut
menunggui siswa di depan pintu kelas. Hal tersebut secara tidak langsung dapat
mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa akan terkesan
manja dan kurang mandiri karena orangtua selalu membayangi kegiatan siswa di
dalam kelas. Penggunaan media memang sudah digunakan. Namun, pengembangan media
pembelajaran yang lebih inovatif dapat dilakukan oleh guru untuk menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran.
2. Ketersediaan
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di
SD Negeri Karangayu 02, secara keseluruhan sudah baik. Sarana dan prasarana SDN
Karangayu 02 meliputi ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang UKS, ruang
serbaguna, ruang komputer, perpustakaan, ruang olahraga, kamar mandi guru,
kamar mandi siswa, kantin, dan mushola. SDN Karangayu 02 telah memiliki
berbagai perangkat peralatan olahraga seperti bolasepak, bola volley, bola
basket, simpai, dan tiang ukur. Peralatan pembelajaran lain yang dimiliki
sekolah adalah torso, globe, peta, atlas, bangun datar, bangun ruang, serta
berbagai gambar yang digunakan oleh guru sebagai alat peraga.
3. Kualitas
Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru-guru dan guru
pamong di SDN Karangayu 02 tidak perlu diragukan lagi, hampir sebagian besar guru
di SDN Karangayu 02 sudah golongan IVA, sedangkan guru-guru lain ada yang sedang
proses menyelesaikan studi kuliah S1 jenjang pendidikan guru SD. Dalam hal ini,
guru pamong saya adalah bapak Ibnu Anwar. Beliau yang merupakan wali kelas VA
adalah seorang guru yang tegas, ramah dan berwibawa saat mengajar. Saat di
kelas, siswa kelas VA sangat senang diajar pak Ibnu, materi disampaikan dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa, sesekali pak Ibnu bercanda dan tersenyum
dengan siswa agar mereka tidak jenuh, hal ini yang menandakan bahwa pak Ibnumerupakan
guru yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan dosen pembimbing
saya adalah ibu Nugraheti. Beliau adalah dosen
PGSD yang sangat berkualitas. Beliau adalah dosen Bahasa Indonesia di jurusan
PGSD.
4. Kualitas
Pembelajaran di Sekolah Latihan
Dari hasil observasi dan
orientasi di SDN Karangayu 02, sekolah ini sudah memiliki kualitas yang baik,
manajemen sekolah sudah terlaksana. Untuk prestasi, SDN Karangayu 02 juga memiliki
banyak prestasi yang ditandai dengan banyaknya jumlah piala yang terpajang di
ruang kepala sekolah. Untuk pembelajarannya, guru-guru sudah mengacu pada
standar isi, standar proses serta kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Guru kelas 1 sampai kelas III sudah menggunakan pendekatan tematik, sedangkan
kelas IV sampai VI mengajarkan mata pelajaran secara tepisah (fragmanted).
Secara kualitas, pembelajaran sudah berjalan dengan baik, guru-guru juga sudah
menggunakan media dan alat peraga untuk mengajarkan materi pelajaran kepada
siswa. Guru telah menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran seperti silabus,
RPP, dan media sebelum mengajar. Media yang dipergunakan guru memang belum
menggunakan teknologi modern seperti LCD. Namun dari media sederhana yang
dipergunakan sudah cukup sesuai mengingat keefektifan media terhadap kesesuaian
peserta didik itu lebih penting daripada penggunaan teknologi modern tapi tidak
sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran muatan lokal yang
dikembangkan di SDN Karangayu 02 terdiri dari mulok provinsi (Bahasa Jawa),
mulok kota Semarang (KPDL), serta mulok sekolah (Bahasa Inggris).
5. Kemampuan
Diri Praktikan
Sebelum praktikan melakukan kegiatan
PPL di SDN Karangayu 02, praktikan telah dibekali materi tentang 4 keterampilan
guru yang meliputi paedagogik, professional, personal dan sosial, kemudian
melakukan kegiatan Microteaching, serta mengikuti pembekalan PPL di Universitas
Negeri Semarang. Oleh karena itu, praktikan sudah memiliki cukup bekal untuk
melaksanakan kegiatan PPL di SDN Karangayu 02 serta berusaha sebaik-baiknya
untuk melaksanakan tugas di sekolah tempat latihan dan melakukan bimbingan
dengan guru pamong, dosen pamong, koordinator guru pamong, dan koordinator
dosen agar mendapatkan bekal dan pengalaman yang lebih banyak sebelum
benar-benar terjun sebagai guru SD. Namun perlu diketahui juga, dalam
kenyataanya praktik di lapangan tidak semudah teori yang diajarkan, jadi
sebagai mahasiswa PPL saya masih sangat membutuhkan bimbingan dari guru yang
sudah berpengalaman.
6. Nilai Tambah yang di peroleh mahasiswa setelah
elaksanakan PPL 1
Setelah melakukan kegiatan PPL 1
di SDN Karangayu 02, saya memperoleh nilai tambahan berupa pengetahuan tentang
manajemen sekolah terkait dengan adanya administrasi sekolah, administrasi
guru, komite sekolah, pengelolaan dana, kegiatan intra dan ektrakurikuler,
kurikulum yang ada di sekolah, peraturan tata tertib di sekolah, bagaimana cara
bersosialisasi yang baik dengan kepala sekolah, para guru, karyawan sekolah,
orangtua siswa dan semua siswa. Selain itu, praktikan juga mendapatkan
pengetahuan tentang bagaimana pengelolaan kelas yang baik, melatih kedisiplinan
anak, cara mengajar materi yang baik serta bagaimana mengatur waktu
pembelajaran dan waktu kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai alokasi
waktu yang telah ditentukan pada RPP.
7. Saran
Pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Secara keseluruhan, situasi dan
kondisi SDN Karangayu 02 sudah baik, namun ada beberapa saran yang akan saya
sampaikan yaitu: Untuk orangtua siswa kelas I dan II sebaiknya tidak menengok
ke kelas putra putri mereka saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung
agar anak lebih konsentrasi saat belajar dan tidak mengganggu proses KBM di
kelas, sebaiknya, diadakan penambahan ruang untuk siswa kelas II karena siswa
kelas II menggunakan kelas bergantian dengan siswa kelas I. Sedangkan bagi
Universitas Negeri Semarang, hendaknya dalam proses survey penentuan sekolah
lokasi PPL dapat dilakukan lebih teliti lagi. Hal ini dikarenakan sekolah
tempat saya PPL (SDN Karangayu 02) memiliki 18 kelas (tiga kelas paralel setiap
jenjangnya), namun mahasiswa PGSD yang ditempatkan di sekolah tersebut hanya
enam orang. Mahasiswa yang ditempatkan di SDN Karangayu 02 merasa kesulitan
dalam membagi tugas secara adil. Demikian refleksi diri yang dapat saya berikan
setelah saya mengikuti kegiatan PPL 1 di SDN Karangayu 02. Apabila ada kata
yang kurang berkenan, praktikan mohon maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar