Selasa, 25 Februari 2014

UAS TPAI



Kunci Jawaban UAS semester genap
1.      10
2.      Kekuatan jasmani
3.      Bermanfaat
4.      Rasul
5.      (Al-Ahzab : 21)
6.      Membelah bulan
7.      Qara’a,Menghimpun-menyatukan
8.      Utsman bin Affan
9.      Obat
10.  Mengamalkan
11.  Shalat wajib-shalat sunnah
12.  Sujud sahwi
13.  Akal,hati,jasad
14.  Kholifah
15.  Manajemen diri


Essay
1.      Keberhasilan yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz adalah mampu mengentaskan kemiskinan yang terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya. Pada masanya distribusi pendapatan masyarakat merata hingga masyarakatnya menjadi makmur. Sampai-sampai siapa pun orangnya akan bingung kepada siapa zakat itu diberikan karena tidak ada orang yang mau menerimanya karena kemakmura masyarakatnya. Hingga pada saat pemerintahannya pula harta baitul mal melimpah ruah.
2.      Umar adalah sosok yang sangat sederhana. Walaupun dia menjabat sebagai khilafah namun tidak menjadikan beliau sebagai sosok pemimpin yang berfoya-foya. hal ini dapat diketahui melalui kisah-kisahnya. Umar melarang keras anggota keluarganya berfoya-foya. Ia selalu berhemat dalam menggunakan keperluannya sehari-hari. Karena hematnya, untuk menggunakan lampu saja keluarga amirulmukminin ini amat berhati-hati. Lampu minyak itu baru dinyalakan bila ada pembicaraan penting. Jika tidak, lebih baik tidak pakai lampu. Dalam kisah lain dikatakan bahwa Hurmuzon (seorang raja dari negri lain) mendatangi Umar dengan membawa segala kemegahan bak seorang raja. Namun siapa yang menyangka ketika Hurmudzon mendatangi Umar di masjid kota Madinah, Umar tampak sangat sederhana sedang tidur di kanan masjid dengan menggunakan mantelnya sebagai bantal seorang diri.Sambil berdecak kagum Hurmuzan mengatakan, “Engkau, wahai Umar, telah memerintah dengan adil, lalu engkau aman dan engkau pun bisa tidur dengan nyaman.”
3.      Kartini pada mulanya adalah seorang yang sedikit tahu tentang agama islam. Bahkan beliau pernah sekali menanyakan kepada guru mengajinya tentang makna sebuah ayat, tetapi justru berujung pada kemarahan oleh gurunya. Suatu ketika beliau mendatangi pamannya yang sedang melakukan pengajian. Saat itu yang sedang dikaji adalah surat Al-Fatihah oleh Kyai Sholeh Darat. Paska pengajian itulah Kartini mulai berbincang kepada Kyai Sholeh Darat terkait agama karena ketertarikanny terhadap apa yang telah dipelajarinya. Saat itu lah Kartini mendesak agar Kyai Sholeh Darat menerjemah kan Al-Qur’an ke dalam bahasa jawa karena Kartini berujar bahwa bagaimana mungkin orang yang berilmu menyembunyikan ilmunya. Penerjemahan Al-Qur’an pun dimulai oleh Kyai Soleh Darat. Saat itulah Kartini mulai mempelajari Al-Qur’an dan mulai untuk mengamalkan dari apa yang dipelajarinya. Singkat cerita Kartini mempelajari Surat Al-Baqarah : 287 bahwa ALLAH lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan Nuur). Rupanya, Kartini terkesan dengan kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya. Dari sinilah sering kali terinspirasi sehingga kata-kata yang sering terucapa di dalam surat-suratnya yang beliau kirimkan ke Belanda adala “dari gelap terbitlah terang”.
4.      Kesehatan menjadi bagian terpenting dalam islam karena tubuh yang sehat menyimpa sumber energi yang lebih untuk bisa beramal lebih.
 “Seorang mukmin yang kuat adalah lebih baik  dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, dan pada setiap keduanya ada kebaikan”.(untuk makana jelaskan sendiri ya...), Olahraga yang disunahkan Rasul adalah berenang, naik kuda, dan memanah
5.      Konsep live long educationdalam Islam adalah menuntut ilmu sepanjang hayat, sebagai orang islam kita dituntut untuk terus mencari ilmu dan mengajarkannya kepada khalayak ramai. Dalam mencari ilmu, agam Islam menganjurkan agar menggunakan cara yang memiliki alur kejelasan antara murid dan gurunya tanpa memotong di salah satu alur.
Mentoring merupakan salah satu sarana yang dirasa dapat menerapkan live long education tersebut karena kegiatan mentoring tidak mengenal batas usia, semester, maupun kompetensi dalam ilmu. Kegiatan mentoring dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan dengan aspek yang lain di luar agam. Hal ini karena agama dan semua aspek di dunia ini saling berkaitan. Mentoring juga memiliki alur yang jelas dalam pembinaan, kurikulum, arahan ke depannya, dan bagaimana pengkaryaan ilmu yang telah dimiliki mentee.

Penilaian:
Masing-masing nomor skor 2
Masing-masing nomor skor 4

Nilai= (Jumlah skor rum I + jumlah skor rum II) x 2
Misal: Rum I=30
            Rum II=20
            Nilai=(30+20)x2=100

Tidak ada komentar:

Posting Komentar