Selasa, 25 Februari 2014

REFLEKSI PELAKSANAAN PPL 1



Nama                          : Anisatu Fithratin Ni’mah
NIM                            : 1401410122
Jurusan/Fakultas      : PGSD/ FIP

REFLEKSI PELAKSANAAN PPL 1

PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa calon guru UNNES. Dengan adanya PPL ini, mahasiswa secara langsung akan terjun ke lapangan untuk melihat kondisi lapangan secara real. Selain itu dalam kegiatan PPL ini mahasiswa akan belajar untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatnya di bangku kuliah. PPL terbagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2. Pada PPL 1, mahasiswa praktikan diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah praktikan terlebih dahulu. Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikan lebih mengenal lebih dalam mengenai segala sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan PPL 2.
Pada kegiatan PPL 1, praktikan melakukan orientasi dan observasi selama kurang lebih satu minggu di SD mitra, yaitu SDN Karangayu 02. Dalam pelaksanaan PPL 1 ini praktikan tidak hanya menggunakan observasi dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan observasi pengamatan terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi. Data yang diambil meliputi data tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi yang terjadi antar semua personel sekolah, pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta bagaimana sistem pengelolaan dan administrasi yang ada di SDN Karangayu 02. Praktikan juga melakukan observasi di dalam kelas untuk megetahui bagaimana pelaksaan proses belajar mengajar secara langsung.
Dari kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan/informasi baru mengenai:
a.              Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran
Kekuatan pembelajaran di SDN Karangayu 02 adalah guru mampu mengondisikan dan mengelola kelas dengan baik. Guru secara umum telah mengetahui dan memahami perbedaan karakteristik siswanya. Sebagian besar guru memilki pengalaman yang lebih dalam mengajar di kelas.
Kelemahan pembelajaran di SDN Karangayu 02 adalah jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas mengakibatkan guru untuk lebih intens dalam mengelola kelas serta berbicara dengan suara yang lebih keras.
b.             Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDN Karangayu 02 cukup lengkap. Hal ini ditandakan dengan adanya ruang kelas, perpustakaan, ruang komputer, UKS, lapangan, ruang tamu, ruang guru, ruang kepala sekolah, WC, lab. Komputer, TU, buku-buku penunjang, kantin serta mushola kecil. SDN Karangayu 02 juga masih mengalami keterbatasan ruang kelas, SDN Karangayu 02 memilki enam tingkatan kelas masing – masing tingkatan kelas ada 3 rombel belajar, namun hanya tersedia 15 ruang kelas. Untuk mengatasi hal ini sekolah menetapkan kebijakan yaitu satu ruangan digunakan secara bergantian oleh siswa kelas I dan kelas II. Untuk bulan Ramadhan kelas I masuk pada pukul 07.00 s/d 09.00, sedangkan kelas II masuk pada pukul 09.00 s/d 11.00 WIB.
c.              Kualitas Guru Pamong
Guru pamong praktikan adalah Bapak Ibnu Anwar, beliau adalah guru kelas VA. Beliau merupakan guru yang tegas, memiliki inovasi dalam mengajar, mampu memberikan arahan/masukan kepada praktikan serta memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan praktikan.

d.             Kualitas Pembelajaran di SDN Karangayu 02
Secara umum, kualitas pembelajaran di SDN Karangayu 02 sudah baik. Pembelajaran telah mengacu pada kurikulum yang ada, yaitu KTSP. Selama pembelajaran guru juga mengacu pada RPP dan silabus.  Akan tetapi, media dalam pembelajaran kurang dimanfaatkan.
Jumlah siswa perkelas cukup banyak, yaitu antara 30an siswa, keadaan ini akan menjadikan kelas kurang kondusif apabila guru tidak mengelola kelas dengan baik.
Selama pembelajaran, sebagaian besar guru dan siswa menggunakan sumber buku paket serta didampingi dengan buku LKS.

e.              Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan telah menempuh perkuliahan di dalam ruang kuliah selama enam semester (semester 1 s/d 6), dari itu praktikan mendapatkan teori-teori tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pendidikan anak di sekolah terutama di sekolah dasar. Namun sebuah teori tidak akan lengkap tanpa adanya suatu praktek yang nyata. Pada PPL 1 ini, praktikan mendapatkan pengetahuan baru mengenai praktek langsung di lapangan. PPL 1 dimulai dengan kegiatan microteaching. Dari microteaching ini, praktikan belajar mengenai cara mengajar di kelas serta persiapan apa yang harus dilakukan guru sebelum KBM. Selanjutnya adalah kegiatan observasi dan orientasi di sekolah praktikan. Pada kegiatan ini praktikan melakukan observasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah baik dari segi keadaan fisik sekolah, siswa, guru, fasilitas, sarana dan prasarana,dll. Secara umum kemampuan praktikan untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah belum dapat diukur secara maksimal. Kemampuan praktikan dalam menerapkan teori-teori dalam pembelajaran masih kurang jika dibandingkan dengan guru-guru di SDN Karangayu 02 ini. Kekurangan yang cukup menonjol adalah kurang baik dalam pengelolaan kelas.
Selama kegiatan PPL 1 ini, praktikan juga belajar mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, siswa serta penjaga sekolah. Guru-guru cukup banyak memberikan pengalaman yang nyata bukan hanya sekedar teori saja.

f.              Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1
Setelah melakukan kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan baru mengenai praktek pembelajaran di kelas secara langsung serta sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki oleh sebuah sekolah. 
Praktikan juga memperoleh gambaran mengenai karakteristik siswa serta pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini karena praktikan berkesempatan untuk mengisi kelas pada saat kosong.

g.             Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES
Saran pengembangan bagi sekolah adalah sekolah lebih memaksimalkan dan merawat sarana dan prasarana yang telah dimilkinya seperti buku-buku penunjang, perpustakaan, dll. Selain itu sekolah bisa meningkatkan pembelajaran agar lebih inovatif dengan memanfaatkan multimedia, multisumber dan multimetode.
Sedangkan saran untuk pihak UNNES adalah hendaknya lebih mengintensifkan bimbingan terhadap dosen, guru pamong dan mahasiswa. Selain itu untuk sistem pusat pengaturan PPL yang kini dilakukan secara online melalui SIM-PPL untuk terus diperbaiki dan ditingkatkan.


Semarang, Agustus 2013
Praktikan,


Anisatu Fithratin N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar